Lompat ke konten

Kepala Desa Nekan, Tibisius Sanusi, Sampaikan Isu Strategis Pembangunan Jembatan Punti Tapau dalam FGD Penyusunan Rencana Aksi Kawasan Perbatasan 2026

Tag:

Nekan, Entikong, Senin, 17 Nopember 2025 — Kepala Desa Nekan, Bapak Tibisius Sanusi, turut hadir dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penyusunan Rencana Aksi Pembangunan Kawasan Perbatasan Tahun 2026 (Survei dan Pengumpulan Data)” yang diselenggarakan di PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Kalimantan Barat. Forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan arah pembangunan kawasan perbatasan yang lebih terarah, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

Suasana Forum Diskusi

Dalam kesempatan tersebut, Bapak Tibisius Sanusi memaparkan isu prioritas yang mendesak untuk segera ditangani, yaitu percepatan pembangunan Jembatan Punti Tapau. Jembatan yang memiliki panjang sekitar 18 meter dengan lebar 4 meter itu mengalami kerusakan berat hingga putus total sejak tahun 2021, dan hingga kini belum mendapatkan penanganan pembangunan. Kondisi tersebut berdampak signifikan terhadap mobilitas masyarakat, akses ekonomi, serta hubungan antarwilayah di kawasan perbatasan.

Kondisi jembatan sebelum roboh

Beliau menegaskan bahwa keberadaan jembatan tersebut merupakan infrastruktur vital bagi masyarakat Desa Nekan dan sekitarnya. Keterlambatan pembangunan telah memberikan dampak sosial-ekonomi yang cukup besar, termasuk hambatan distribusi barang, akses layanan dasar, dan kelancaran aktivitas harian warga. Oleh karena itu, Kepala Desa Nekan mendorong agar pemerintah pusat maupun pemerintah daerah memasukkan pembangunan Jembatan Punti Tapau sebagai bagian prioritas dalam rencana aksi pembangunan kawasan perbatasan tahun 2026.

Melalui forum FGD ini, Bapak Tibisius Sanusi berharap agar aspirasi dan kebutuhan nyata masyarakat dapat diakomodasi secara konkret dalam perencanaan, sehingga pembangunan di kawasan perbatasan tidak hanya berorientasi pada penguatan infrastruktur negara, tetapi juga menyentuh langsung kesejahteraan masyarakat perbatasan. Dengan percepatan pembangunan jembatan tersebut, Desa Nekan diharapkan dapat kembali memiliki akses yang layak, aman, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *